Kemudian ayat berikutnya: “Dan sungguh aku khawatir terhadap kerabatku
sepeninggalku, istriku seorang yang mandul, maka anugerahi aku seorang anak
dari sisi-Mu.” Alasan Nabi Zakaria memohon untuk dikaruniai anak adalah pada
ayat berikutnya. “Seorang anak yang akan
mewarisi aku dan mewarisi keluarga Ya’kub, dan juga seorang anak yang engkau
ridhai.”
Berdasarkan ayat-ayat di atas, Nabi Zakaria yang menyadari bahwa beliau sudah tua
dan belum dikaruniai anak oleh Allah, namun beliau tetap
selalu berdo’a kepada Allah agar diberi keturunan. Ada
beberapa pelajaran yang dapat kita
petik.
Pertama, ketekunan dalam bermunajat/berdo’a kepada Allah adalah
merupakan keharusan. Berdo’a, selain sebagai rasa
syukur dan penghambaan kita kepada Allah, juga merupakan usaha manusiawi kita
sebagi makhluk yang mempunyai banyak kebutuhan dan tidak sanggup memenuhi
sendiri tanpa bantuan fihak lain.
Lalu dalam hal ini Allah
menjanjikan sesuatu sesuai dengan usaha yang kita lakukan untuk memenuhi
kebutuhan tersebut, yang sering di ilustrasikan dengan ungkapan: “Engkau akan memperoleh sesuatu sesuai dengan
seberapa besar yang engkau usahakan.”
Maka dari itu. ketika
anak-anak ingin mendapatkan nilai bagus, sudah barang tentu harus rajin belajar.
Karena mendapat nilai bagus yang bukan dari hasil rajin belajar pertanda nilai
tersebut kurang bermanfaat. Supaya mendapat penghasilan yang banyak harus
bekerja yang banyak (keras). Karena kalau mengikuti konsep di atas penghasilan
besar tapi tidak sesuai dengan yang telah diusahakan, pertanda
harta/penghasilan yang kurang bermanfaat.
Kedua, memohon/berdo’a kepada Allah yang sesuai dengan kebutuhan. Artinya kalau kita sekarang duduk dikelas VII maka
permohonan do’a kita adalah semoga diberi ilmu yang bermanfaat sehingga bisa
mengantarkan kita ke kelas VIII. Bukan berdo’a minta untuk
difahamkan pelajaran kelas IX. Meskipun yang seperti ini tidak dilarang,
tapi berakibat berprasangka jelek
terhadap Allah karena merasa do’anya tidak dikabulkan. Padahal karena tidak
sesuai dengan kebutuhan saja.
Nabi Zakaria dalam hal ini
memberi contoh kepada kita. Beliau memohon kepada Allah dengan sungguh-sungguh
agar diberi keturunan. Karena yang dibutuhkan Nabi Zakaria pada waktu itu
adalah pewaris ajarannya dan para Nabi yang lain, serta diberi anak yang diridhai
oleh Allah.
Maka pada ayat berikutnya diterangkan sebagai
berikut : “Allah berfirman: Wahai Zakaria
! sungguh kami akan memberi kabar bahagia kepadamu dengan seorang anak
laki-laki bernama Yahya yang belum pernah memberikan nama sebelumnya sebelum
itu.” Allah mengabulkan permintaan nabi Zakaria sesuai yang diminta dan
juga sesuai dengan kebutuhannya.
Anak yang lahir dan mendapat
ridha Allah, membuat orang tuanya akan lebih mudah untuk mengarahkannya. Maka
yang pantas menjadi bahan renungan kita adalah, mengapa banyak anak sekarang
sulit untuk diarahkan ke hal-hal positif. Mungkin mereka lahir karena perbuatan
manusia, bukan lahir yang mendapat ridha dari Allah. Itulah maka Nabi Zakaria
memohon kepada Allah seorang anak yang lahir dan juga diridhai. Untuk itu,
marilah kita meneladani Nabi Zakaria.
Ignition Casinostood out not only for their generous on line casino bonuses, but arguably the most effective rollover requirements going. And when you're looking 카지노 for a crypto on line casino, Ducky Luck has you lined too. It offers deposits and withdrawals by way of Bitcoin, Ethereum, Litecoin, and Bitcoin Cash.
BalasHapus