Rabu, 27 Mei 2020

Lembaga Pendidikan dan Kepemimpinan


Mengutip pernyataan al-Ghazali, pendidikan dianalogikan layaknya dengan kegiatan petani yang senantiasa menyiangi rumput dan duri agar tanaman dapat tumbuh dengan baik. Dengan kata lain perlu adanya perawatan yang telaten dan kontinyu dalam proses berlangsungnya pendidikan.

Perawatan tersebut dapat berupa menyiapkan lahan dan bibit yang baik, menanam dengan baik, menyirami tanaman secara berkala, pemberian pupuk, menyiangi rerumputan di sekitar tanaman, serta hal lain yang bertujuan untuk memaksimalkan pertumbuhan tanaman.

Begitu pula dengan pendidikan. Hendaknya pendidikan dapat dimulai dengan mempersiapkan tempat yang baik. Tempat di sini dapat mencakup seluruh aspek, baik tempat dari sudut sarana prasarana pendidikan maupun visi misi dan tujuan pendidikan yang kelak menjadi karakter lembaga tersebut.

Jika sebuah lembaga pendidikan telah mempersiapkan ciri khas karakter yang akan menjadi branding lembaganya sejak awal, maka hal tersebut juga akan menjadi tolak ukur lembaga pendidikan dalam menentukan dan merekrut tenaga pendidikan dan kependidikan yang sesuai dengan visi misinya.

Lembaga pendidikan yang baik ialah tempat yang mengedepankan mutu kualitas outputnya. Kualitas output sangat dipengaruhi oleh sistem pengelolaan pendidikan yang berkualitas pula. Oleh karenanya, kepala sekolah yang berposisi sebagai pimpinan lembaga pendidikan, memiliki peran penting dalam mengelola sistem pendidikan.

Sebagai nahkoda, tentu kepala sekolah harus memiliki syarat dan kualifikasi yang lebih tinggi dibandingkan dengan anggotanya. Karena kepala sekolah merupakan pengendali dan penentu kebijakan sekolah.
           

Tidak ada komentar:

Posting Komentar