Senin, 18 Mei 2020

Komunikasi dalam Organisasi




    Komunikasi merupakan kegiatan yang sangat penting dalam berorganisasi. Hasil penelitian seorang pakar kemunikasi menyimpulkan bahwa sekitar 75%- 90% waktu kerja digunakan pimpinan atau manajer untuk berkomunikasi.

Jika dua orang atau lebih bekerja sama, maka perlu adanya komunikasi antar mereka. Makin baik komunikasi  mereka, makin baik pula kemungkinan kerja sama mereka. 

Komunikasi adalah penyampaian informasi, ide atau gagasan pendapat, dan saran- saran guna melancarkan kerja sama dengan sekelompok orang untuk mencapai tujuan tertentu.

Komunikasi yang efektif hanya akan berlangsung apabila setiap individu memperlakukan individu yang lain sebagai subjek yang dilakukan dalam bentuk saling menghormati, saling menghargai dan saling mempercayai. Dari komunikasi itulah terbentuk suasana yang akrab dan harmonis. 

Bagi seorang manajer, komunikasi harus mendapat perhatian yang semaksimal mungkin karena komunikasi yang baik berfungsi untuk menghindari salah paham, ketersinggungan, bahkan permusuhan. Komunikasi harus mampu menghormaniskan pergaulan sosial maupun hubungan kerja sehingga tercipta kondisi yang kondusif untuk memajukan lembaga.

Setiap manajer sekurang-kurangnya akan berinteraksi dan berkomunikasi dengan pihak- pihak seperti dengan bawahannya, atasannya, spesialis, kelompok manajer, masyarakat, kelompok lainnya, asosiasi profesi, pemerintah, pelanggan, stakeholders, supplier, dan organisasi- organisasi lain.

Komunikasi yang baik antara berbagai personil harus dikembangkan sedemikian rupa untuk mencapai hasil seoptimal mungkin. Kurang komunikasi akan mengakibatkan kurangnya hasil yang dapat terwujud, bahkan sering gagal dalam mencapai tujuan.

Dalam suatu organisasi yang hubungan antarpersonalnya kurang harmonis, acuh tak acuh satu sama lain, maka akan sukar mencari titik temu dan jalan keluar dalam berbagai masalah. Hal ini  karena setiap personil menghadapi masalah pekerjaannya masing- masing dan mencari alternatif pemecahan masalah tersebut sendiri-sendiri.

Upaya membina komunikasi tidak sekedar untuk menciptakan kondisi yang menarik dan hangat, tetapi akan mendapat makna yang mendalam dan berarti bagi organisasi. Dengan demikian, setiap personal dapat bekerja tenang dan menyenangkan serta terdorong untuk berprestasi lebih baik, dan mengerjakan tugas dengan penuh kesadaran.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar