Jumat, 15 Mei 2020

Mari Mengulang Hafalan Quran Kita


Bagi para penghafal Alquran, menambah hafalan akan dirasakan lebih mudah daripada muraja’ah (mengulang hafalan lama). Rasulullah SAW bersabda: “Pemisalan Shahibul Quran itu seperti unta yang diikat. Jika ia diikat maka ia akan menetap. Namun jika ikatannya dilepaskan, maka ia akan pergi” (Riwayat Muslim)


Kekuatan hafalan seseorang ditentukan dari seberapa istiqomah dalam melakukan muraja’ah. Para penghafal Alquran harus pandai dalam mengikat hafalan salah satunya dengan cara muraja’ah. Yaitu dengan menghafal berulang–ulang dengan tujuan agar ayat yang telah dihafal semakin hafal dan kuat.

Satu hal yang perlu diingat dalam manajemen muraja’ah adalah menghindari sifat sombong, maksudnya merasa diri lebih pandai menghafal, cepat menghafal dan paling kuat hafalannya, sehingga hanya muraja’ah jika sempat saja.

Muraja’ah harus dimanajemen dengan rapi. Buatlah jadwal yang rapi
agar memudahkan dan lebih menyemangati untuk selalu istiqamah dalam menjalaninya. Susunlah jadwal harian, pekanan dan bulanan.

Setiap hari selesai menambah hafalan baru, maka lakukanlah muraja’ah hafalan yang baru saja dihafal pada hari itu dan muraja’ah hafalan lama yang sudah dihafalkan pada minggu serta bulan-bulan yang lalu. 

Aus bin Huzaifah Rahimahullah berkata: Aku bertanya kepada para Sahabat Rasulullah SAW. “Bagaimana caranya kalian membagi Alquran untuk dibaca setiap hari?”. Mereka menjawab : “Kami membaginya menjadi (tujuh bagian yakni) : tiga surat, lima surat, tujuh surat, sembilan surat, sebelas surat, tiga belas surat dan hizb al–mufashshal yaitu dari Surat Qaf sampai akhir (mushaf),” (Riwayat Ahmad).

Kita dapat mencontoh cara muraja’ah Rasulullah dan para sahabat dengan menghatamkan bacaan dalam sepekan. Yaitu hari pertama, membaca surat Al Fatihah hingga akhir surat An–Nissa. Hari kedua dari surat Al Maidah sampai akhir surta At Taubah. Hari ketiga, dari surat Yunus hingga akhir surat An Nahl.

Hari keempat dari surat Al Israa hingga akhir surat Al Furqon. Hari kelima dari surat As Syu’ara hingga akhir surat Yasin. Hari keenam dari surat As Shaffat hingga surat Al Hujurat. Dan hari ketujuh dari surat Qaff sampai surat An Nass. 

Namun tidak ada aturan paten dalam muraja’ah yang dilakukan
penghafal Alquran. Masing masing bisa menentukan sendiri model yang paling cocok yang sangat tergantung situasi dan kondisi.

Manajemen muraja’ah siswa dapat dilakukan dengan cara : niatkan karena Allah; buatlah target hafalan; buatlah jadwal muraja’ah; setiap hari lakukan muraja’ah hafalan baru yang baru saja dihafal dan muraja’ah hafalan lama yang sudah dihafal; mintalah pendampingan guru, orang tua pada saat muraja’ah Alquran atau mengajak teman untuk muraja’ah bersama dan bacalah surat yang sudah kita hafal dalam shalat.

Semoga kita selalu istiqomah dalam menghafal dan muraja’ah Alquran sampai akhir hayat kita. Aamiin

Tidak ada komentar:

Posting Komentar