Hati siapa yang tidak akan merinding. Mata siapa yang tidak ingin menumpahkan air matanya di tengah kemeriahan acara. Melihat ratusan muslimah diwisuda sebagai penghafal Alquran 30 juz adalah kenangan hidup yang sulit dilupakan.
Di tengah hiruk pikuk
kehidupan manusia di dunia, suasana wisuda hafizhah ibarat oase di tengah
padang tandus. Sejuk rasanya memandang, dan keoptimisan kembali muncul di sudut
hati. Bertemu dengan mereka adalah momentum yang sangat mahal, apalagi mereka
berasal dari berbagai penjuru nusantara.
Kabag Kesra yang mewakili
Bupati Sleman pun menyampaikan hal serupa dalam sambutannya. Beliau merasa
terharu menyaksikan ratusan muslimah diwisuda sebagai penghafal Alquran 30 juz.
Beliau sangat mengapresiasi kegiatan ini. Bahkan ke depan, beliau ingin
menjalin kerja sama dengan panitia kegiatan agar bisa menerapkan program
seperti ini di tengah masyarakat Sleman.
Beruntunglah kaum muslimin yang hadir untuk
mengikuti acara tersebut. Akan terbersit sebuah harapan dalam dada, kelak suatu
saat, nama anak mereka akan disebut sebagai salah satu peserta wisuda hafizhah.
Pada hari itu, 1 Oktober
2017, telah dilaksanakan wisuda hafizhah nusantara di Auditorium UII
Yogyakarta. Kegiatan ini diselenggarakan oleh Markaz Alquran Jakarta yang
dibina oleh KH. Abdul Aziz Abdur Rauf, Lc, Al Hafizh. Kegiatan ini merupakan
kegiatan puncak dari 8 kali kegiatan Mukhoyam Alquran Akhwat Nasional (MQAN)
sejak tahun 2012.
Para muslimah dari berbagai
penjuru nusantara berkumpul selama sepekan di Yogyakarta untuk mengikuti MQAN
ke-8. MQAN sebelumnya diselenggarakan di berbagai tempat, seperti Jawa barat,
Banten dan Sumatera Barat. Mereka menuntaskan setoran hafalan 30 juz dalam MQAN
kali ini dan akhirnya diwisuda sebagai hafizhah.
Kini, para wisudawati sudah
kembali ke kampung halamannya masing-masing. Setiap mereka telah membawa sebuah
kenangan indah dari Yogyakarta. Sebagaimana pesan dari KH. Abdul Aziz Abdur
Rauf, Lc, wisuda hafizhah ini bukanlah akhir sebuah perjuangan, melainkan titik
awal pengabdian baru untuk membangun negeri.
Setiap penghafal Alquran
ibarat sebuah lentera, yang bisa menyinari sekelilingnya. Setiap hafizhah
diharapkan mampu memberikan banyak manfaat dan pencerahan bagi masyarakat di
daerahnya masing-masing.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar