Rabu, 13 Mei 2020

Meneladani Kepemimpinan Rasulullah



        Dalam kitabnya, Syaikh Nashr bin Muhammad bin Ibrahim Al Samarkandi menjelaskan bahwa wajib bagi rakyat untuk taat kepada pemimpin selama tidak memerintahkan maksiat, ketika memerintahkan maksiat maka tidak boleh taat kepadanya. Dalam sebuah hadis diriwayatkan juga kewajiban untuk taat kepada pemimpin meskipun pemimpin tersebut adalah seorang budak bangsa Habsy (berkulit hitam).


Selain kewajiban taat kepada pemimpin, Rasulullah Muhammad SAW memerintahkan kepada para pemimpin untuk menunaikan kewajiban dan tanggung jawab sebagai pemimpin. Karena seorang pemimpin merupakan wakil dari orang yang dipimpin yang harus bertanggung jawab dan bisa dipercaya.

Pemimpin wajib menegakkan keadilan di tengah anggotanya. Memberikan hak kepada orang yang berhak, menghormati setiap kebebasan individu dalam memperoleh kebenaran dan moral serta melibatkan mereka dalam musyawarah. Pemimpin harus mendengarkan nasehat, melindungi kehormatan anggotanya. Mengedepankan kemaslahatan, membuka pintu untuk meningkatkan mutu anggotanya.

Pemimpin juga harus menghukum orang-orang yang patut untuk dihukum. Memberikan peringatan kepada orang yang berbuat salah dan khianat. Rasul juga tidak merasa malu untuk meminta pendapat dari para sahabatnya, padahal sekelas beliau tentunya lebih mengetahui. Hal ini tentunya mengajarkan kepada umatnya untuk selalu meminta pendapat (bermusyawarah).

Sesungguhnya seorang pemimpin bertanggungjawab atas umat dan rakyatnya dihadapan Allah. Begitu juga sebaliknya, Allah tidak serta-merta memerintahkan kepada para pemimpin untuk bertanggungjawab dengan apa yang dipimpin. Allah menyiapkan pahala dan surga sebagai konsekuensi yang akan diterima bagi pemimpin yang adil dan menjalankan amanah kepemimpinanya.

Sebagai catatan yang perlu diingat dan diperhatikan, bahwa kepemimpinan pada umumnya dalam Islam dapat diambil dari pribadi Rasulullah, bagaimana meneladani ajaran beliau. Kepemimpinan yang dijalankan oleh beliau penuh dengan kasih sayang dan tanggung jawab. Hukum yang diterapkan tidak memihak pada orang-orang tertentu, merata kepada setiap umat.

Meneladani Nabi Muhammad SAW dalam kepemimpinan salah satunya, melalui sifat-sifat yang dimiliki oleh beliau dan bagaimana perilakunya dalam kehidupan sehari-hari. Sifat-sifat khusus yang dimiliki oleh beliau adalah: sidiq (jujur), amanah (dapat dipercaya), tabligh (menyampaikan) dan fathonah (cerdas).


Tidak ada komentar:

Posting Komentar