Kamis, 14 Mei 2020

Kesalahan dalam Membaca Alquran


Dalam membaca Alquran, seorang muslim dituntut untuk membaca dengan kualitas sebaik mungkin. Jika bisa, hendaknya kita membaca Alquran semirip mungkin dengan bacaan Rasulullah Shallallahu 'alaihi wa sallam. Jika tidak, minimal kita berusaha untuk mengindari kesalahan-kesalahan dalam membaca Alquran.


Kesalahan dalam membaca Alquran biasanya dibagi menjadi dua: jelas dan tersembunyi. Para ulama mengelompokkan kesalahan jelas (lahn jali) sebagai kesalahan membaca yang bisa mengubah makna ayat Alquran sedangkan bacaan yang mengandung kesalahan tersembunyi (lahn khafi) tidak serta merta mengubah makna ayat Alquran.

Mereka berbeda pendapat mengenai status apakah berdosa atau tidak jika seseorang melakukan kesalahan dalam membaca Alquran.

Kesalahan jelas disebut seperti itu karena kesalahannya biasanya bisa jelas didengar/diketahui oleh kebanyakan orang pada umumnya. Kesalahan ini sangat fatal sehingga wajib untuk dihindari. Kesalahan jelas setidaknya ada tiga, yaitu: salah/tertukar baca huruf; salah/tertukar baca harakat dan salah/tertukar bacaan mad (panjang pendek).

Kesalahan tersembunyi biasanya hanya dapat dideteksi oleh para ahli. Kesalahan tersembunyi lebih banyak macamnya seperti: kurang sempurna pengucapan vokal a i u; salah dengung (lebih/ kurang); salah pengucapan ra' (tebal/ tipis); salah pengucapan lam (tebal/ tipis); berlebihan dalam membaca panjang; salah qalqalah dan kurang sempurna pengucapan huruf beserta sifat-sifat yang menyertainya.

Seorang muslim hendaknya minimal bisa membaca Alquran tanpa melakukan kesalahan jelas. Usaha maksimal perlu dilakukan agar setiap muslim terhindar dari kesalahan itu saat membaca Alquran.

Alangkah baiknya jika pada tahap berikutnya seorang muslim juga terbebas dari kesalahan tersembunyi saat membaca Alquran. Tidak sulit, insya-allah. Kalau Allah bisa menciptakan manusia dari segumpal darah, tentu sangat mudah bagi Allah untuk mengajarkan manusia ayat-ayat Alquran.

Yang perlu kita ingat, Rasulullah Shallallahu 'alaihi wa sallam memang memberi penghargaan berbeda antara para pembaca Alquran yang mahir dengan yang terbata-bata. Kabar gembiranya, keduanya tetap mendapat pahala meskipun kadarnya berbeda.

Pembaca yang mahir mendapat pahala bersama para malaikat yang mulia lagi berbakti. Sedangkan pembaca yang terbata-bata, berat, dan susah payah kelak mendapatkan dua pahala.

Bismillah, mari kita berusaha membaca Alquran sebaik mungkin. Tartilkan, teliti, dan fasihkan, berikan sepenuhnya hak bagi masing-masing huruf karena dalam satu huruf terdapat satu kebaikan yang dicatat oleh Allah sebagai sepuluh kebaikan. Kabar gembira lagi, alif-lam-mim bukan satu huruf akan tetapi alif satu huruf, lam satu huruf dan mim satu huruf. Masya-allah!

Tidak ada komentar:

Posting Komentar