Pemimpin adalah tokoh sentral dalam organisasi. Ia
memegang tanggung jawab sekaligus kuasa terbesar di antara anggota lainnya. Ia tidak
hanya berperan sebagai penggerak dan pengawas program kerja, tapi juga pencipta
budaya dalam organisasi. Apa yang yang ada dalam diri pemimpin secara otomatis
akan tertularkan ke individu-individu organisasi.
Sistem kelembagaan pendidikan terpola dalam sebuah
organisasi yang terstruktur, dengan seorang pemegang otoritas yang berkuasa
banyak untuk menentukan kebijakan. Seperti pimpinan pada umumnya, pemimpin
dalam dunia pendidikan juga memiliki tanggung jawab yang sama dengan pemimpin
lain terhadap organisasinya.
Kepemimpinan dan
manajemen merupakan dua skill penting yang harus dimiliki oleh pimpinan
organisasi. Peran dari keduanya harus ada dalam
diri manajer, karena pemimpin yang tidak bisa mengelola (to manage) akan
gagal dalam kepemimpinannya, sementara manajer yang tidak bisa memimpin (to
lead) akan gagal dalam aktivitas manajerialnya.
Pemimpin
dikatakan efektif apabila bawahan merespon karena ingin melakukan tugas dan
menemukan kompensasinya, lalu bawahan menghormati, patuh, dan taat kepada
pemimpin, dan dengan senang hati bekerja sama dengannya. Selain itu, pemimpin juga dapat
memberi motivasi agar para bawahannya bekerja dengan seluruh kemampuan dan
potensi yang mereka punya untuk suatu organisasi/kelompok yang ia pimpin,
sehingga tercipta suasana dan budaya kerja yang positif.
Rahasia dalam
kepemimpinan efektif adalah kekuatan terbesar seorang pemimpin bukan dari
kekuasaanya saja, bukan juga dari kecerdasannya, namun dari kekuatan dalam
dirinya/personality. Seorang
pemimpin yang efektif selalu berusaha memperbaiki dirinya sendiri sebelum
memperbaiki orang lain.
Penilaian terhadap efektivitas
pemimpin dapat dilakukan dengan melihat hasil (kinerja) yang diperoleh selama
masa tugas kepemimpinannya, baik secara kualitas maupun kuantitas. Pemimpin
yang efektif adalah pemimpin yang telah melaksanakan tugas sesuai dengan
perannya.
Ada
beberapa tugas dan fungsi dalam kepemimpinan
pendidikan.
Pertama, educator. Pimpinan dituntut untuk mampu menanamkan, memajukan, dan
meningkatkan nilai-nilai mental, moral, fisik dan artistik.
Kedua, manager.
Pemimpin lembaga
pendidikan memiliki tugas untuk melaksanakan fungsi manajemen, mengoptimalkan
manfaat dari sumber daya yang tersedia, dan mengupayakan cara yang efektif
untuk mencapai tujuan yang telah ditetapkan.
Ketiga,
leader.
Pemimpin
memiliki tugas untuk menebarkan pengaruh positif yang ada dalam dirinya agar
anggotanya memiliki kesadaran dan tanggung jawab sebagai bagian dari organisasi.
Keempat, innovator.
Pemimpin adalah pribadi
yang dinamis, mengikuti perkembangan zaman, dan memahami kebutuhan anggota
serta peserta didik.
Kelima,
motivator.
Pemimpin lembaga
pendidikan adalah individu yang mampu mendorong orang lain agar berprestasi,
menjadi pribadi yang lebih baik guna kemaslahatan organisasi.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar