Melihat perkembangan
penyebaran corona di Indonesia, tampaknya kita harus menunggu waktu yang lama
hingga semua pulih. Menurut perkiraan BIN, sebagaimana disampaikan oleh kepala
BNPB, masyarakat Indonesia yang positif corona terus bertambah hingga bulan
Juli 2020. Dengan kondisi semacam ini, maka ketahanan masyarakat dalam banyak
aspek menjadi prioritas.
Salah
satu aspek yang wajib kita perhatikan adalah pendidikan agama bagi anak-anak
kita. Kegiatan Taman Pendidikan Alquran (TPA) dan pembinaan keagamaan yang
sejenis berhenti karena wabah corona. Akibatnya, anak-anak kita tidak bisa mengaji
lagi.
Apalagi,
sebentar lagi kita akan memasuki bulan Ramadhan. Biasanya, setiap sore
masjid-masjid menyelenggarakan kegiatan TPA hingga waktu buka puasa tiba.
Namun, untuk Ramadhan tahun ini, sepertinya hal itu tidak akan bisa
dilaksanakan. Kementerian Agama sudah memberikan surat edaran yang isinya
himbauan untuk meniadakan kegiatan buka puasa bersama dan jamaah shalat tarawih
di masjid.
Melihat kenyataan ini, kita bisa meniru
sekolah-sekolah yang menyelenggarakan kegiatan belajar mengajar jarak jauh
secara online. Para pengelola TPA dan
pembinaan keagamaan lainnya bisa mengadakan pengajian secara online. Banyak sarana yang dapat
digunakan, di antaranya aplikasi whatsapp,
google drive, google classroom hingga zoom
meeting.
Salah
satu lembaga yang sudah melaksanakan pengajian secara online adalah Majlis Pengajian Pelajar Islam dusun Panggeran RW 43,
Triharjo, Sleman. Pengajian ini
sebelumnya dilaksanakan rutin setiap hari Sabtu seusai jamaah shalat Maghrib.
Karena wabah corona, pengajian tersebut dihentikan sementara.
Agar
para peserta pengajian tetap bisa menambah ilmu agama, maka dilaksanakanlah
pengajian secara online. Pengasuh
pengajian menggunakan aplikasi google
drive. Para santri bisa mengikuti pengajian dari rumah dengan membuka tautan
materi yang dibagikan oleh pengasuh. Tautan materi pengajian tersebut dibagikan
melalui aplikasi whatsapp setiap hari
Sabtu, sesuai jadwal hari pengajian sebelum ada wabah corona.
Untuk
menambah daya tarik kegiatan, pengasuh memberi beberapa soal sebagai kuis yang
dijawab secara online juga. Setelah
pengajian selesai, pengasuh mengumumkan para pemenang kuis dan hadiah yang akan
dibagikan, berupa perlengkapan mandi, perlengkapan belajar dan barang-barang
lain yang menarik. Dengan demikian, anak-anak tetap bisa mengaji dan menambah
ilmu agama di tengah wabah corona ini, bahkan terhibur dengan adanya kuis
berhadiah.
Tulisan ini dimuat di Harian KR Yogyakarta pada bulan April 2020
Tidak ada komentar:
Posting Komentar