Senin, 27 April 2020

TPA Online, Mengapa Tidak?


Melihat perkembangan penyebaran corona di Indonesia, tampaknya kita harus menunggu waktu yang lama hingga semua pulih. Menurut perkiraan BIN, sebagaimana disampaikan oleh kepala BNPB, masyarakat Indonesia yang positif corona terus bertambah hingga bulan Juli 2020. Dengan kondisi semacam ini, maka ketahanan masyarakat dalam banyak aspek menjadi prioritas.

Salah satu aspek yang wajib kita perhatikan adalah pendidikan agama bagi anak-anak kita. Kegiatan Taman Pendidikan Alquran (TPA) dan pembinaan keagamaan yang sejenis berhenti karena wabah corona. Akibatnya, anak-anak kita tidak bisa mengaji lagi.

Apalagi, sebentar lagi kita akan memasuki bulan Ramadhan. Biasanya, setiap sore masjid-masjid menyelenggarakan kegiatan TPA hingga waktu buka puasa tiba. Namun, untuk Ramadhan tahun ini, sepertinya hal itu tidak akan bisa dilaksanakan. Kementerian Agama sudah memberikan surat edaran yang isinya himbauan untuk meniadakan kegiatan buka puasa bersama dan jamaah shalat tarawih di masjid.

Melihat kenyataan ini, kita bisa meniru sekolah-sekolah yang menyelenggarakan kegiatan belajar mengajar jarak jauh secara online. Para pengelola TPA dan pembinaan keagamaan lainnya bisa mengadakan pengajian secara online. Banyak sarana yang dapat digunakan, di antaranya aplikasi whatsapp, google drive, google classroom hingga zoom meeting.

Salah satu lembaga yang sudah melaksanakan pengajian secara online adalah Majlis Pengajian Pelajar Islam dusun Panggeran RW 43, Triharjo, Sleman.  Pengajian ini sebelumnya dilaksanakan rutin setiap hari Sabtu seusai jamaah shalat Maghrib. Karena wabah corona, pengajian tersebut dihentikan sementara.

Agar para peserta pengajian tetap bisa menambah ilmu agama, maka dilaksanakanlah pengajian secara online. Pengasuh pengajian menggunakan aplikasi google drive. Para santri bisa mengikuti pengajian dari rumah dengan membuka tautan materi yang dibagikan oleh pengasuh. Tautan materi pengajian tersebut dibagikan melalui aplikasi whatsapp setiap hari Sabtu, sesuai jadwal hari pengajian sebelum ada wabah corona.

Untuk menambah daya tarik kegiatan, pengasuh memberi beberapa soal sebagai kuis yang dijawab secara online juga. Setelah pengajian selesai, pengasuh mengumumkan para pemenang kuis dan hadiah yang akan dibagikan, berupa perlengkapan mandi, perlengkapan belajar dan barang-barang lain yang menarik. Dengan demikian, anak-anak tetap bisa mengaji dan menambah ilmu agama di tengah wabah corona ini, bahkan terhibur dengan adanya kuis berhadiah.


Tulisan ini dimuat di Harian KR Yogyakarta pada bulan April 2020

Tidak ada komentar:

Posting Komentar