Rabu, 22 April 2020

Pengembangan Bakat dan Minat Siswa


Manusia diciptakan dengan keunikan, bakat dan minat masing-masing. Bakat merupakan potensi bawaan yang dimiliki manusia dan bersifat natural, sedangkan minat tercipta karena ketertarikan atas sesuatu. Oleh karena itu, salah satu faktor utama dalam mengembangkan bakat anak adalah adanya minat dari anak tersebut dengan bakatnya.

Keunggulan anak seharusnya tidak dilihat dari nilai akademis saja, misal nilai matematika atau ekonomi. Tidak semua anak memiliki minat terlebih lagi bakat di bidang akademis. Sudah seharusnya orang tua, pendidik dan sekolah memahami bakat dan minat siswa. Kita tidak perlu membatasi ruang gerak mereka karena tuntutan akademis yang sebenarnya tidak semua siswa berminat.

Setiap siswa memiliki keunggulannya masing-masing. Namun, keunggulan tersebut selain menjadi sebuah kekuatan dalam dirinya sekaligus menjadi kelemahan.

Yang dimaksud keunggulan di sini adalah apabila bakat dan minatnya terfasilitasi dengan baik, maka akan menimbulkan prestasi yang baik juga. Mereka akan merasa didukung dalam pengembangan bakatnya, jadi akan menimbulkan semangat berlipat dari dalam diri siswa untuk berprestasi.

Apabila keunggulan tersebut tidak terfasilitasi, pasti anak-anak akan berontak karena merasa ruang gerak bakat dan minatnya dibatasi. Yang dimaksud sebagai membatasi ruang gerak disini adalah diabaikannya ia sebagai individu yang memiliki hak sama dalam mendapatkan pendidikan yang sesuai dengan kebutuhan dirinya.

Anak-anak berbakat memiliki potensi yang luar biasa, baik untuk menjadi pribadi yang berprestasi atau menjadi pribadi yang krisis identitas diri. Hal ini ditentukan bagaimana penanganan yang mereka peroleh pada masa perkembangannya, baik di keluarga maupun di sekolah.

Mereka adalah bibit yang siap tumbuh dan berkembang. Sebagaimana bibit tanaman, tidak serta merta menjadi tumbuhan yang berbuah banyak. Ia akan bergantung pada keadaan tanah, kurang atau tidaknya penyinaran matahari dan yang terpenting bagaimana merawatnya.

Orang tua dan sekolah seharusnya menyadari bagaimana pentingnya memfasilitasi bakat dan minat siswa. Dengan demikian mereka bisa menentukan pendekatan apa yang tepat dan bagaimana cara menerapkan pada pola didik anak yang bersangkutan.

Sekolah harus mampu melihat bagaimana respon siswa terhadap pembelajaran. Apabila sekolah menghendaki siswa tidak hanya sukses di non akademik, maka fasilitas pengembangan bakat dan minat bisa dijadikan komitmen motivasi belajar di bidang akademik. Motivasi, minat dan bakat siswa sangat berperan dalam suksesnya proses pembelajaran.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar