Manusia diciptakan dengan
keunikan, bakat dan minat masing-masing. Bakat merupakan potensi bawaan yang
dimiliki manusia dan bersifat natural, sedangkan minat tercipta karena ketertarikan
atas sesuatu. Oleh karena itu, salah satu faktor utama dalam mengembangkan
bakat anak adalah adanya minat dari anak tersebut dengan bakatnya.
Keunggulan
anak seharusnya tidak dilihat dari nilai akademis saja, misal nilai matematika
atau ekonomi. Tidak semua anak memiliki minat terlebih lagi bakat di bidang
akademis. Sudah seharusnya orang tua, pendidik dan sekolah memahami bakat dan
minat siswa. Kita tidak perlu membatasi ruang gerak mereka karena tuntutan
akademis yang sebenarnya tidak semua siswa berminat.
Setiap
siswa memiliki keunggulannya masing-masing. Namun, keunggulan tersebut
selain menjadi sebuah kekuatan dalam dirinya sekaligus menjadi kelemahan.
Yang
dimaksud keunggulan di sini adalah apabila bakat dan minatnya terfasilitasi
dengan baik, maka akan menimbulkan prestasi yang baik juga. Mereka akan merasa
didukung dalam pengembangan bakatnya, jadi akan menimbulkan semangat berlipat
dari dalam diri siswa untuk berprestasi.
Apabila
keunggulan tersebut tidak terfasilitasi, pasti anak-anak akan berontak karena
merasa ruang gerak bakat dan minatnya dibatasi. Yang dimaksud sebagai membatasi
ruang gerak disini adalah diabaikannya ia sebagai individu yang memiliki hak
sama dalam mendapatkan pendidikan yang sesuai dengan kebutuhan dirinya.
Anak-anak berbakat memiliki potensi yang luar biasa, baik
untuk menjadi pribadi yang berprestasi
atau menjadi pribadi yang krisis identitas diri. Hal ini ditentukan bagaimana
penanganan yang mereka peroleh pada masa perkembangannya, baik di keluarga
maupun di sekolah.
Mereka
adalah bibit yang siap tumbuh dan berkembang. Sebagaimana bibit tanaman, tidak
serta merta menjadi tumbuhan yang berbuah banyak. Ia akan bergantung pada
keadaan tanah, kurang atau tidaknya penyinaran matahari dan yang terpenting
bagaimana merawatnya.
Orang
tua dan sekolah seharusnya menyadari bagaimana pentingnya memfasilitasi bakat
dan minat siswa. Dengan demikian mereka bisa menentukan pendekatan apa yang
tepat dan bagaimana cara menerapkan pada pola didik anak yang bersangkutan.
Sekolah
harus mampu melihat bagaimana respon siswa terhadap
pembelajaran. Apabila sekolah menghendaki siswa tidak hanya sukses di non
akademik, maka fasilitas pengembangan bakat dan minat bisa dijadikan komitmen
motivasi belajar di bidang akademik. Motivasi,
minat dan bakat siswa sangat berperan dalam suksesnya proses
pembelajaran.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar