Sabtu, 18 April 2020

Memelihara Kemanfaatan Usia



Hidup adalah pilihan. Begitu pula dengan penggunaan usia kita. Apakah akan bergelut pada kesia-siaan atau selalu berada dalam kemanfaatan, kita bebas menentukan pilihan. Sejatinya, pilihan kita hendaknya didasarkan atas kalimat kunci bahwa kampung akhirat itu nyata dan dunia ini hanyalah fana.

Beberapa hal berikut ini semoga bisa menuntun kita agar selalu berada dalam koridor kebaikan dan kemanfaatan.

Pertama, cermati esensi usia kita
Ingatlah bahwa waktu yang telah berlalu tidak mungkin terulang kembali. Kesadaran akan ‘habis’nya usia kita, semestinya menjadikan kita sebagai orang yang bijak dalam mengisi setiap detik yang kita jalani. Mari kita merenungi jatah usia kita, apakah cukup banyak kemanfaatan yang sudah kita hasilkan? Karena hal inilah yang kelak akan menjadi bekal kita di akhirat. 

Kedua, sayangi diri sendiri
Ketika tapakan usia berlalu tanpa torehan amal-amal shalih, maka pada saat itulah berarti kita sedang menjerumuskan diri kita pada kerugian. Artinya, kita tidak menyayangi diri kita sendiri. Apakah ada orang yang menyayangi dirinya membiarkan dirinya terjerumus? Tentu tidak. Jika kita menyayangi diri kita, maka atas dasar cinta, setiap hal yang akan kita lakukan hendaklah dipertimbangkan baik buruknya serta bermanfaat atau tidaknya.

Ketiga, hiduplah untuk hari ini
Usia kita saat ini adalah usia kita yang sesungguhnya. Tak seorang pun yang dapat mengetahui kejadian hari esok. Maka hiduplah untuk hari ini. Hari inilah usia kita yang paling nyata. Hargailah hal itu dengan melakukan amal nyata dan bermanfaat.

Keempat, mintalah keberkahan dari Allah SWT
Fitrah hati manusia adalah dapat terbolak-balik, seperti halnya keimanan. Setiap saat, ia bisa bertambah atau berkurang. Mohonlah pada Allah agar hati kita senantiasa dalam ketaatan dan keistiqomahan. Sebaik-baik amal adalah yang berkesinambungan meskipun sedikit.
Allahumma ya muqallibal qulubi wal-abshani tsabbit qalbi ‘ala dinika
“Ya Allah, Dzat yang membolak-balikkan hati dan penglihatan, tetapkanlah hatiku di atas agama-Mu”


Tidak ada komentar:

Posting Komentar