Pendidikan merupakan salah satu aspek penting dalam
mengukur tingkat kemajuan sebuah bangsa. Negara maju tentu sangat memperhatikan
kualitas pendidikan. Dalam pengembangannya, pendidikan selalu menekankan
pentingnya pendidikan moral spiritual terutama melalui pendalaman keyakinan
terhadap agama. Oleh karena itu, pemahaman terhadap agama menjadi dasar dalam memupuk
dan menanamkan nilai-nilai moral spiritual dalam setiap kegiatan belajar
mengajar.
Salah satu kegiatan yang bisa diselenggarakan adalah
program pendampingan keagamaan yang dikenal dengan program mentoring.
Program ini merupakan realisasi dari teladan Rasulullah Shalallahu ‘Alaihi
Wa Sallam dalam mencetak generasi pada masa awal Islam yang kemudian
dilanjutkan oleh generasi-generasi setelahnya.
Dalam kegiatan ini, siswa dibuatkan sebuah kelompok
diskusi yang diampu langsung oleh seorang mentor baik dari kalangan guru maupun
warga luar sekolah yang memiliki keahlian untuk menjadi mentor. Melalui
pendekatan persaudaraan, kelompok ini lantas diikat dengan semangat ukhuwah
islamiyyah, dimana antara satu dengan yang lain adalah saudara seiman yang
akan saling menjaga dan mengingatkan dalam kebaikan.
Mentor menyampaikan ilmu-ilmu agama melalui berbagai
kegiatan yang variatif, konstruktif dan atraktif. Sehingga, nilai-nilai
keimanan dan ketaqwaan akan lebih mudah tertanam dalam diri siswa.
Selanjutnya, keberhasilan proses penanaman nilai
keimanan dan ketaqwaan di sekolah melalui program mentoring membutuhkan
dukungan dari pihak-pihak terkait. Yang pertama dan paling utama adalah kedua
orangtua, terutama ibu sebagai al madrasatul ula, kemudian seluruh warga
sekolah dan warga sekitar sekolah.
Pemerintah juga turut berperan terutama melalui
peraturan-peraturan untuk memantapkan sistem pendidikan nasional yang menjamin
terlaksananya proses belajar mengajar yang menumbuhkan moral dan spiritual
siswa yang luhur serta menguatkan keimanan dan ketaqwaan kepada Allah Subhanahu
Wa Ta’ala.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar