Sabtu, 18 April 2020

Peran Orang Tua dalam Kurikulum 2013


Penerapan kurikulum 2013 terus menjadi bahasan menarik dalam berbagai forum. Secara umum, masyarakat memerlukan kurikulum pendidikan yang berbasis karakter. Dalam arti, kurikulum itu sendiri memiliki karakter, dan sekaligus ditujukan bagi pembentukan karakter peserta didik.   

Proses pembelajaran dalam kurikulum ini disebut dengan “saintifik”, di mana peserta didik difasilitasi untuk mengamati, menanya, mengolah, menyajikan, menyimpulkan dan mencipta.

Kurikulum 2013 menekankan pada pembelajaran berbasis kegiatan sehingga penilaiannya lebih menekankan pada penilaian proses. Penilaian ini meliputi aspek sikap, pengetahuan maupun ketrampilan. Penilaian ini dikenal dengan istilah penilaian “autentik

Disinilah peran orang tua dalam kurikulum 2013, yaitu adanya kerja sama yang baik antara sekolah dan orang tua. Hal ini akan mengurangi keterputusan informasi yang dapat membuat bingung anak.

Pada penilaian proses, orang tua harus berperan aktif, tidak sepenuhnya membebankan pada pihak sekolah. Karena guru mempunyai keterbatasan pemantuan yang dilakukan di sekolah. Adapun proses belajar harus terus berlanjut sekalipun di rumah, dan ini adalah tugas dari orang tua.

Pemantauan ini harus dilakukan secara terus menerus, sehingga anak-anak mempunyai pola/kebiasan yang baik. Dengan demikian keberhasilan pendidikan sangat dipengaruhi oleh kualitas kerja sama antara sekolah dan orang tua. Semoga kita bisa mewujudukannya dengan  baik. Aamiin

Tidak ada komentar:

Posting Komentar