Masa darurat karena penyebaran virus Covid-19
di Indonesia sudah berlangsung beberapa pekan. Melihat perkembangan jumlah
warga yang positif terkena virus corona terus meningkat, maka berbagai kelompok
masyarakat secara mandiri telah memberlakukan karantina wilayah. Viral di media
sosial, gang-gang masuk dusun yang ditutup dan memberlakukan akses satu pintu.
Hal ini perlu kita
apresiasi, sebagai wujud kesadaran masyarakat secara bersama-sama untuk
mencegah masuknya virus corona ke dusun mereka. Maka, di pintu-pintu masuk
dusun tersebut, disediakan alat-alat pembersih badan, minimal air dan sabun.
Termasuk salah satunya di dusun Panggeran RW 43, Triharjo, Sleman, Yogyakarta.
Bermula dari diskusi di grup
warga, maka warga sepakat untuk melaksanakan pembatasan akses masuk ke dusun.
Dari empat jalan masuk dusun, tiga di antaranya ditutup. Satu jalan yang
tersisa, dibuka dengan diberi area pembersihan bagi setiap orang atau kendaraan
yang lewat.
Apa yang dilakukan warga
dusun Panggeran tidak hanya sampai di sini. Dengan gerak cepat, pengurus RW dan
RT menyusun panitia yang disebut Satgas Siaga Covid-19 dusun Panggeran RW 43.
Gugus tugas ini terdiri dari beberapa tim yang sangat berguna dalam masa
darurat. Di antaranya adalah: Tim keamanan, Tim kesehatan, Tim logistik, Tim humas,
dan Tim edukasi.
Tim-tim ini beranggotakan personil
yang sesuai bidangnya. Misalnya Tim keamanan terdiri dari warga yang menjadi
polisi dan linmas. Tim Kesehatan beranggotakan warga yang bekerja di bidang
kesehatan seperti perawat dan karyawan klinik. Tim logistik terdiri atas
ketua-ketua RT dan ibu-ibu PKK. Tentu saja semua anggota tim tersebut
dilengkapi dengan warga lain yang ditunjuk oleh pengurus RW.
Apa saja tugas tim-tim ini?
Tim kesehatan bertugas untuk memantau kesehatan para warga. Tim keamanan
bertugas memantau keamanan dusun, termasuk memantau apabila ada tamu atau
pemudik yang berasal dari daerah zona merah. Tim logistik bertugas untuk
menggalang donasi sembako dari warga untuk didistribusikan kepada warga lain yang
terdampak langsung dari masa darurat ini. Terutama yang kehilangan pekerjaan
atau pekerjaannya dihentikan sementara.
Sementara itu, tim edukasi
memiliki tugas untuk memberikan pemahaman yang benar kepada warga tentang
berbagai masalah yang ada. Juga melakukan sosialisasi hal-hal yang perlu
dilakukan oleh seluruh warga. Sedangkan tim humas berfungsi menyebarluaskan
berbagai informasi dan perkembangan yang ada, termasuk mengkondisikan agar
warga tetap tenang dan kompak dalam
menghadapi masa darurat ini.
Tulisan ini pernah dimuat di Harian Kedaulatan Rakyat Yogyakarta tahun 2020
Tidak ada komentar:
Posting Komentar