Paradigma pembelajaran di sekolah saat ini
sudah berubah. Hal ini tidak hanya terjadi di Indonesia, melainkan di seluruh
dunia. Sukses belajar tidak diukur dari banyaknya materi yang diterima,
melainkan sejauh mana siswa berperan aktif dalam proses belajar.
Salah satu permasalahan
pendidikan saat ini adalah terlalu percaya dirinya guru dalam memberikan materi
pembelajaran. Padahal di sisi lain, banyak siswa tidak bisa mendapatkan ilmu
dari pembelajaran tersebut.
Pada era ini bukan materi
yang ditekankan dalam pembelajaran, melainkan kompetensi. Bagaimana seorang
siswa mampu menggunakan ilmu yang diperoleh dalam situasi nyata. Misalnya
pelajaran bahasa. Keberhasilan pembelajaran bisa dilihat dari sejauh mana
seorang siswa menggunakan bahasa tersebut secara aktif dan baik.
Itulah ide-ide pokok dari
materi pembelajaran aktif yang disampaikan oleh Profesor Thomas Unruh dalam kegiatan
orientasi mahasiswa baru program magister Fakultas Ilmu Tarbiyah dan Keguruan
UIN Sunan Kalijaga Yogyakarta pada pertengahan Februari lalu. Tidak hanya
berhenti sampai di sini, Profesor Thomas Unruh yang berasal dari Jerman itupun
mempraktekkan langsung apa yang disampaikan.
Para mahasiswa baru S2
tersebut pun diberi tugas sehingga forum menjadi lebih dinamis. Para peserta
aktif melalukan diskusi terbatas dan kemudian menyampaikan gagasannya dalam
forum yang lebih luas. Suasana menjadi lebih menarik karena Profesor Thomas
Unruh menyampaikan materinya dalam bahasa Inggris, sehingga ada penerjemah yang
mendampinginya.
Selain hal di atas, dalam
pembelajaran aktif ada hal lain yang perlu diperhatikan, yaitu urutan proses pembelajaran.
Langkah pertama yang perlu dipastikan adalah needs, keinginan atau tujuan dari pembelajaran, apa yang ingin
dipelajari dan dikuasai oleh siswa.
Langkah kedua adalah thinking, proses berfikir dan mencari
informasi baru. Adapun langkah ketiga adalah talking, menyampaikan gagasan maupun informasi yang diperoleh
kepada orang lain.
Hal yang disampaikan oleh
Profesor Thomas Unruh di atas sangat cocok dengan apa yang telah dirumuskan
Kementerian Pendidikan Nasional melalui Kurikulum 2013. Sekarang, tinggal
bagaimana para pendidik melaksanakan konsep pembelajaran aktif tersebut di
setiap sekolah. Karena, gurulah ujung tombak dari semua unsur keberhasilan
pendidikan.
Keterangan:
Tulisan ini pernah dimuat di Harian KR Yogyakarta tahun 2018
Tidak ada komentar:
Posting Komentar