Jumat, 17 April 2020

Hilangkan Paranoid di Tengah Wabah

Di tengah wabah corona ini, penulis melihat sejumlah informasi di media sosial yang tidak mendidik publik. Banyak orang yang menulis secara sembarangan, mengutip sumber yang tidak jelas asal-usulnya. Hal ini mengakibatkan para pembaca informasi tersebut menjadi panik. Secara tidak sadar, mereka sedang melayangkan informasi sesat yang membuat kesehatan psikis dan fisik orang lain terganggu.

Semua aktifitas positif kita terkuras habis oleh fikiran-fikiran negatif yang tidak bermanfaat. Tidak masalah, jika orang yang membaca informasi itu tidak mengalami penyakit jantung. Akan tetapi, kalau pembaca memiliki riwayat sakit jantung, bisa jadi informasi sesat itu akan menambah parah penyakitnya.

Entah mengapa beberapa dari kita melakukan ini. Yang jelas, kita sedang dalam ketakutan berlebihan akan sebuah kematian sehingga nalar dan rasional kita menjadi buntu. Beberapa petugas medis yang bertugas melayani pasien terinveksi corona dikucilkan. Setibanya di rumah, masyarakat mengusir mereka secara paksa supaya tidak tinggal lagi di lokasi tersebut.

Tidak banyak orang yang mau menulis dan memposting kabar baik dengan kata-kata penghiburan, kebenaran, membangun hal positif dan optimis. Padahal hal ini bisa memberikan motivasi dan harapan hidup kepada siapa saja yang sedang gundah-gulana dalam menghadapi pandemi global ini. Kita boleh mengutip dari referensi yang legal dan jelas sumber informasinya, kemudian menyebarluaskan di media sosial.

Kecerdasan intelektual dan kecerdasan emosional wajib digunakan dalam mengelola informasi secara jernih. Kecerdasan intelektual digunakan dalam mengelola kemampuan nalar berpikir untuk mempelajari sesuatu, sekaligus kemampuan menanggapi situasi-situasi baru. Kecerdasan ini juga memiliki peran dalam mengidentifikasi masalah, menganalisa dan memberikan informasi tentang baik buruk dan untung-rugi.

Kecerdasan emosional digunakan dalam mengelola mengontrol menjadi lebih baik dan terarah. Misalnya, ketika menerima informasi yang baik, tentu secara emosi kita akan sangat peka dan berhati-hati dalam menyampaikan kembali kepada ke khalayak umum.

Oleh karena itu, kita harus berliterasi dengan baik dan benar sehingga informasi yang diterima dapat kita bagikan sewajarnya. Mari kita bersama-sama dan bersemangat bahu-membahu menghadapi pandemi global ini. Kuncinya adalah dengan hati yang lebih tenang dan selalu berpatokan pada arahan protokol pemerintah.







Tidak ada komentar:

Posting Komentar